Minggu, 29 Oktober 2017

Rencana Reuni SMP N Tbk Gunung Agung Angkatan 2005

Temu Kangen SMP N Tbk Gunung Agung .Alumni 2005 sengaja Kami Adakan Perdana, Yang Kami Ingin Rencanakan Pada 25 Maret 2018 . Tempat Di Rumah Dwi Pujianti. Tunas Jaya Kec. Gunung Agung. Tubaba. Minggu/29/10/2017
Dimohon kepada rekan2 alumni Dapat Hadir:

Tri andika setiawan
Tri yulianto
Eko supriyanto
Eko yulianto
Eko Nur Arifin
Agus yulianto
Hepy hartanto
Hartati
Dwi pujianti
Reni purnama sari
Luluk inamah
Isnandar
Suparmi
Tri windari
Eni kurniawati
Eni kuswanti
Neni sumarsih
Bibit hariyanti
Pujianto
Abdul aziz
Verawati a
Verawati b
Apriyadi
Viko...
Riyanto
Jumani
Warini
Eli susanti
Ria Ari minarti
Didik purwadi
Una eko prasetio
Nanang agus wibowo
Siti hotimah
Fitri ani a
Fitri ani b
Muhaimin
Susi susanti
Sarjono
Agus suryanto
Isnu jauhari
Erwin saiful rizal
Pepri yanti
Tutik dwi artini
Sri lestari
Sri Rahayu
Sri utami
Wahyudi
Oki mustofa sari
Titin Ernawati
Lilik susanto
Iswanto Hartoyo
Yuniarsih
Sulis setiawati

Budi Yamiran

Sabtu, 28 Oktober 2017

PERINDO UNGGUL Survei IDM

JAKARTA – Selain melakukan survei terkait kinerja tiga tahun pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK), Indonesia Development Monitoring (IDM) juga mengukur respons masyarakat terhadap parpol serta tokoh masyarakat yang berpotensi maju sebagai calon presiden 2019.

Direktur Eksekutif IDM Bin Firman Tresnadi mengatakan, berdasarkan temuan pihaknya, elektabilitas parpol tertinggi ialah Partai Gerindra. Partai besutan Prabowo Subianto itu meraih 18,9% tingkat keterpilihan mengungguli PDIP yang hanya 16,7%. Kemudian fenomena politik yang sangat menarik adalah munculnya Partai Perindo pimpinan Hary Tanoesoedibjo yang mampu melewati ambang batas minimum yang diterapkan KPU sebesar 4%.

"Jika hari ini digelar pemilihan umum untuk anggota legislatif maka tingkat elektabilitas parpol sebagai berikut: Gerindra 18,9%, PDIP 16,7%, Demokrat 8,2%, Golkar 7,4%, PAN 7,1 %, PKB 6,7%, Perindo 6,3 %, PKS 5,5 %, Nasdem 4,1 %, Hanura 2,1 %, PPP3,1 %, PBB 1,1 %, Berkarya 0,6 %, dan tidak memilih 12,2 %," kata Firman dalam keterangan persnya, Jumat 27 Oktober 2017.

Kemudian IDM memaparkan bahwa elektabilitas Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto mengungguli Presiden Jokowi. Temuan itu didapat ketika responden ditanyakan mengenai siapa yang akan mereka pilih sebagai presiden bila pilpres dilakukan hari ini.

"Dengan pertanyaan secara tiba-tiba kepada responden ketika ditanyakan dengan pertanyaan, 'Jika Pemilihan Presiden pada hari ini siapakah tokoh yang akan dipilih?' Maka nama Joko Widodo hanya dipilih sebanyak 31,2% dan Prabowo Subianto 39,2%, dan nama tokoh lainnya sebanyak 29,6%," terang Firman.

Ia melanjutkan, sejumlah nama tokoh nasional juga disodorkan IDM kepada responden sebagai bakal capres pada 2019. Hasilnya, lagi-lagi Prabowo mengungguli Jokowi dan nama Ketua Umum Partai Perindo Hary Tanoesoedibjo juga muncul ke permukaan.

"Joko Widodo hanya dipilih sebanyak 26,4%, Prabowo Subianto 40,2%, Gatot Nurmantyo 6,9%, Megawati Soekarnoputri 8,3,%, Setya Novanto 1,1%, Ahmad Heryawan 1,1%, Agus Yudhoyono 1,1%, Hary Tanoesoedibjo 1,3 %, Zulkifli Hasan 2,1%, Muhaimin Iskandar 1,3,%, Yusril Izha Mahendra 1,6%, dan tidak memilih 8,6%," tuturnya.

Nama-nama tersebut muncul saat IDM menyodorkan pertanyaan melalui kertas kuisioner kepada responden. Adapun pertanyaannya yakni Siapakah tokoh yang akan dipilih sebagai Presiden RI jika pilpres digelar hari ini dengan mendasarkan pada kinerja pemerintahan Jokowi-JK dan keadaan ekonomi responden.

Hasilnya, lagi-lagi nama Prabowo mengungguli Jokowi. Begitu juga nama Hary Tanoe yang saling salip dengan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar serta mengungguli nama Ketua Umum Golkar Setya Novanto, Putra SBY Agus Harimurti Yudhoyono, dan Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan.

Survei opini masyarakat yang dilakukan IDM melibatkan 2.450 responden dengan tingkat kepercayaan 95% dan margin of error -/+ 1.98%. Survei ini dilaksanakan pada 8 Oktober hingga 18 Oktober 2017.

Jumat, 27 Oktober 2017

Politik Adalah

Menurut Roger F Soltau

Dalam bukunya Pengantar Politik, Ilmu politik adalah ilmu yang membuat negara, tujuan-tujuan negara dan lembaga-lembaga yang akan melaksanakan tujuan-tujuan itu, hugungan antara negara dengan warga negaranya dan negara-negara lain.

Menurut J Barents

Dalam bukunya Ilmu Politik , Ilmu politik adalah ilmu yang membentuk kehidupan yang negara bagian nerupakan bagian dari kehidupan manusia, ilmu politik yang sedang melakukan tugas-tugasnya.

Menurut Joyce Mitchel

Dalam bukunya Analisis Politik, Ilmu politik adalah keputusan keputusan kolektif atau pembuatan kebijakan umum untuk seluruh masyarakat.

Menurut WA, Robson

Dalam bukunya Universitas Pengajaran ilmu sosial, Ilmu politik adalah pelajaran kekausaan masyarakat yaitu hakiki, dasar, proses-proses, ruang lingkup dan hasil-hasil. Fokus perhatian seorang sarjana ilmu politik terjuli pada perjuangan untuk mencapai atau mempertahankan kuasa, jalankan kekuasaaan atau pengaruh atas orang lain, lakukanlah pelaksanaannya itu.

Minggu, 08 Oktober 2017

Bisakah Pemuda sekarang Seperti Abi Bin AbI Thalib

Berilmu dan Berwawasan Luas

Pemuda pilihan juga pemuda yang memiliki ilmu dan wawasan yang luas, seperti yang diperlihatkan oleh Ali bin Abi Thalib.

Sejak masih kanak-kanak ia memang tekun menuntut ilmu dan membaca berbagai fenomena masyarakat. Ketika tumbuh menjadi pemuda, ilmu dan wawasan nya bertambah banyak, melebihi orang-orang yang seusianya. Beberapa Sahabat Senior tidak jarang menanyakan sesuatu masalah kepadanya, dan dijawab dengan tuntas. Ia menjadi gudang ilmu, sepeninggal Rasulullah saw. Dan dengan bijaksana ia berkata, “Tiap wadah (tempat) menjadi sempit dengan barang yang dimasukkan ke dalamnya, kecuali tempat ilmu, maka ia akan bertambah luas.” (dikutip dalam kitab Abqariyyatul al Imam Ali yang ditulis oleh Abbas Mahmoud al Aqqad).

Pernyataan itu benar. Ketika berbagai persoalan yang juga mengantar terjadinya berbagai kemelut di masyarakat dan pemerintahan, ia mampu menghadapinya dengan memberikan berbagai pandangan yang luas.
(t)

Sabtu, 07 Oktober 2017

PEMUDA PUNGGUNG BANGSA

Siapa bilang Masa Depan Bangsa hanya di tentukan oleh Elit-elit Partai Politik saja bukankah Indonesia Merdeka di Mulai pada saat berkumpulnya para Pemuda dan Pemudi pada 28 Oktober 1928 dan pada saat itulah ada rasa Persatuan dan Kesatuan sehingga Perbedaan antar Golongan , Suku dan Ras disingkirkan Demi terwujudnya Indonesia Merdeka dan tidak lama berselang yaitu pada Tanggal 17 Agustus 1945 Atas Nama Bangsa Indonesia Bung Karno dan Bung Hatta Memproklamasikan Kemerdekaan Indonesia dan jika mengingat Sejarah hal itu terwujud atas Perjuangan Para Pemuda yang mendesak agar dilakukan secepatnya Proklamasi Kemerdekaan Indonesia bukan karena Pemberian Hadiah dari Jepang. Jika sampai saat ini masih banyak Perbedaan cara Berpikir dan ingin menghilangkan Makna Sumpah Pemuda itu berarti ada di antara Kita yang mungkin sejak kecil tidak pernah sekalipun mendengar ataupun Kakek juga Orang Tuanya menceritakan Makna Perjuangan Bangsa ini.

Rasa Malu adalah Kata yang pantas diberikan oleh Kita para Generasi Penerus Bangsa ini dengan seenaknya merusak Tatanan yang sudah dibentuk Susah payah oleh para Pejuang Kemerdekaan agar Kita bisa Menikmati namanya Kebebasan tanpa harus takut mengeluarkan semua Ide-ide yang terbaik untuk Bangsa ini bukan hanya mencontek Kebudayaan Bangsa lain , Ingatlah Indonesia berdiri berdasarkan rasa Persatuan dan Kesatuaan tidak perlu diulang jika dalam Hati sudah terbentuk oleh Rasa Cinta terhdapa Negeri ini bukan Cinta Budaya Bangsa lain yang tidak Cocok diterapkan oleh Negara Indonesia. Jika masih ada Manusia-manusia Picik yang ingin merubah Dasar Negara yaitu Pancasila sampai kapanpun juga yang Maha Kuasa tidak akan memberi Jalan karena Indonesia bisa bertahan sampai saat ini itu disebabkan masih banyak Generasi yang Lahir dari Keturunan para Pahlawan yang siap Membela sampai kapanpun juga Demi Keutuhan Bangsa dan Negara Indonesia , terutama Keluarga Penulis yang sejak Kecil selalu diceritakan masa-masa Jaman Perjuangan sehingga walaupun Pernah ada beberapa Negara menawarkan untuk menjadi Warga Negara Mereka dengan Tegas Keluarga Kami bilang " Kami Lahir , Hidup dan Mati untuk Indonesia" itulah mengapa Saya sering Menulis Artinya pentingnya Makna PANCASILAjadi jika ada Guru maupun Profesor sekalipun Pancasila itu buatan Manusia karena Mereka sudah dicuci Otaknya , Pancasila ada karena Buah Perjuangan seluruh para Pahlawan Bangsa ini yang dahulu sampai saat ini Siap Berkorban Jiwa dan Raga.

Bersiaplah menyongsong Masa Depan yang Cerah wahai Penerus Bangsa Indonesia jangan jadikan Berita-berita Buruk yang sampai sekarang dijadikan Propaganda para Pengkhianat Bangsa Melemahkan rasa Persatuan dan Kesatuan Kita, Ingatlah Jika Pesimismaka Keturunan selanjutnya hanya menjadi Pesuruh Bangsa Lain jangan sampai itu terjadi karena para Leluhur , Kakek dan Pahlawan Bangsa sudah menitipkan Bangsa ini untuk Kita Jaga Keutuhannya , walaupun pada Akhirnya Kita harus melawan saudara Kita sekalipun karena Musuh yang paling berbahaya adalah musuh yang dekat dengan Kita . Jiwa-jiwa para Keluarga Pengkhianat Bangsa ini sudah dibuka Kedoknya oleh Tuhan Yang Maha Kuasa dimulai dari para Koruptor berserta Keluarga dan Kroni-kroninya jadi jika Tulisan saya di anggap Angin Lalu tidak mengapa karena saya bisa pastikan Manusia-manusia yang merasa terusik atas Tulisan ini itu merupakan salah satu dari Keluarga Pengkhianat yang dulu di Masa Penjajahan menjadi Antek Penjajah dan Garis Keturunan Mereka juga Darah Kental akan terus Mengalir.

Pilihan ada di Tangan Kita Tetap menjadi Generasi Bodoh yang mau Terus Terjajah Bangsa Lain dengan memecah belah Persatuan dan Kesatuan atau Bersikap Pintar memilih Pemimpin yang Memang Mempererat Jiwa Kebangsaan Indonesia.

Jiwa dan Ragaku Tetaplah Milik Indonesia 

Pemuda Sebrang Tiada Lelah

Tubaba.(PT)-Politik hari ini tidak bisa dilepaskan dari peran pemuda, baik itu mahasiswa, pelajar ataupun diluar klasifikasi tersebut. Jika melihat dari perspektif sejarah, peran pemuda sangat penting dalam perjuangan merebut kemerdekaan dari penjajah imperialisme dan kolonialisme. 

saat ini tak ketinggalan :

Nama : Tri Andika Setiawanlahir   : Tunas jaya 25 juni 1989

Pemuda desa ini begitu semangatnya masuk di Dunia partai Politik, ia sering di sapa dengan nama panggilan Andika/dika. Andika lahir dari pasangan pak Sujari dan ibu wagiyem, 4 saudara dari anak pertama, pendidikan saat ini yang ia capai di Di IAIN Kota Metro Lampung, 6/10/2017

Andika Ini Hanya latar belakang Sebagai Pemuda desa ujung dari pemerintahan Kabupaten harus 50 km di tempuh/ 1.5 jam.  Mudah Bergaul sehingga begitu banyak yang ia kenal dari kalangan Pemuda, Orang Tua / bawah hingga kalangan pejabat,

Andika  saat di jumpai kami matanyatanews.com telah banyak cerita tentang kepribadiannya bahwa ia fokus bidang partai Politik sesui Visi Misi untuk Daerah tinggalnya Kecamatan Gunung Agung Kab. Tulang Bawang Barat, Melihat Begitu Penting Nya jiwa penerus dan Pembawa Aspirasi Masyarakat untuk sebuah kemajuan di daerah yang saat ini ia tinggal bersama Orang Tuanya ulasnya.

Dalam hal ini andika seolah tak mau lepas dari Sebuah Partai Politik, menurutnya partai politik jembatan untuk mencapai garis dalam pembangunan, walau dalam perjalanan yang saat ia geluti tak sedikit yang menghujat atau meremehkan kemampuannya, namun tak sedikitpun ada rasa untuk mundur. Ujarnya.

Pemuda 28 tahun itu memiliki semangat tinggi dan optimisme dalam melakukan Gerakan nya demi sebuah kemajuan, semoga apa yang di cita citakan dan harapan masyarakat tercapai. (t)

Jumat, 06 Oktober 2017

Perindo Tubaba Yakin Lolos

Tubaba.(MN)- Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Perindo telah tuntas melakukan verifikasi internal disetiap Dewan Pengurus Cabang dan Dewan Pengurus Ranting di seluruh Kabupaten Tulang Bawang Barat Jum at 6/10/2017.

Wakul Ketua 1 Bidang Organisasi  DPD Perindo, Edi Irawan SH. yang dikonfirmasi Matanyatanews.com usai di temui di ruanganya  Kantor DPD Partai  Tubaba mengatakan, Partai Perindo sudah siap mengikuti Pemilihan Umum 2019 mendatang.

Sebab lanjut Edi , dari semua DPD dan DPC tidak ada masalah. Sebab yang gabung menjadi pengurus mencapai syarat verifikasi administrasindan faktual Untuk itu, ia memastikan Partai Perindo akan lolos sebagai peserta Pemilu 2019. “Di DPD Partai Perindo Tubaba ini yang akan serentak mengikuti pendaftaran di KPUD unthk verifikasi. Di provinsi atau di Kabupaten lain sudah semua  siap kalau KPU nanti melakukan verifikasi,”tuturnya. (t)

Kamis, 05 Oktober 2017

Semangat Pemuda, Semangat Berpolitik Untuk Perubahan

Politik hari ini tidak bisa dilepaskan dari peran pemuda, baik itu mahasiswa, pelajar ataupun diluar klasifikasi tersebut. Jika melihat dari perspektif sejarah, peran pemuda sangat penting dalam perjuangan merebut kemerdekaan dari penjajah imperialisme dan kolonialisme.

Pada bulan mei 1908 berdiri organisasi perkumpulan pelajar yaitu Boedi Oetomo, bahkan pada tahun sebelumnya sudah ada yang namanya study club alias kelompok belajar, yang merupakan titik awal dari bangkitnya rasa ingin bebas dari penjajah. Dalam sejarah secara umum mereka digambarkan sebagai pelopor, padahal sebelumnya dan pada masanya sudah ada gerakan pemuda dari golongan masyarakat bawah tak terdidik, namun tidak tercatat sejarah karena lingkup perjuangan masih kecil, hanya dalam lingkup daerah.

Jika kita mengenal sosok muda yang menginspirasi pasti kita akan menyebut Soekarno, Hatta, Sjahrir dan lainya. Namun kita tidak bisa melupakan sosok muda seperti Tan malaka, Semaoen, Darsono, Musso, Mas marco kartodikromo, sebagai sosok yang mampu menunjukan semangat mereka dalam melawan penjajah. Walaupun hari ini nama mereka telah dilupakan karena persoalan ideologi. Mereka adalah tokoh merah, berhaluan kiri dan berideologi marxisme, baik leninisme, trotskysme ataupun ortodok.

Kita tahu sendiri dalam berbagai pelbagai literatur yang kita baca di era sekarang ini, ketika tahun 1926–1927 golongan merah melakukan perlawanan terhadap pemerintah kolonial belanda, anehnya generasi sekarang secara umum memaknai hal tersebut sebagai pemberontakan. Padahal mereka melakukan perlawanan terhadap kolonialisme dan imperialisme namun dalam catatan sejarah Nugroho Notosusanto mereka dianggap memberontak. Padahal kenyataannya tidak begitu. Perlu dicatat bahwa pemuda, buruh, petani dan kaum tertindas berkolaborasi hingga menghasilkan sebuah pandangan yang visioner dan revolusioner terkait masa depan ibu pertiwi ini.

Peran pemuda tidak berhenti disana, pada oktober 1928 para pemuda yang berasal dari persatuan pelajar dari berbagai daerah melakukan kongres perhimpunan pelajar-pelajar Indonesia, yang sekarang kita maknai sebagai hari sumpah pemuda. Mereka bersatu karena memiliki rasa sakit yang sama terkait penjajahan, walaupun berbeda latarbelakang budaya dan tempat. Pada intinya mereka memiliki kesamaan, persaudaraan, satu ibu pertiwi, melawan karena penjajahan. Hal tersebut telah dijabarkan melalui teori nation dalam buku imagined communitykarya Alm. Benedict Anderson.

Jika kita mencoba kembali sekali lagi ke masa lampau, para pemuda inilah yang menginisiasi kemerdekaan Republik Indonesia. Tanpa ada inisiatif dari mereka kemerdekaan hanya sebatas dongeng imajinatif pengantar tidur. Golongan tua kala itu memilih jalan yang diplomatis serta kompromis, padahal jika tidak segera memproklamirkan kemerdekaan, asumsi logisnya Republik ini akan diambil alih oleh Sekutu. Sementara tujuan penjajah fasis jepang memang ingin mempertahankan status quo sesuai dengan perjanjian pasca perang antara fasis Jepang dan Sekutu.

Pemuda-pemuda seperti Amir Sjarifudin, Wikana, Soekarni, Chaerul Saleh dan kawan-kawan berinsiatif untuk menculik Soekarno dan Hatta ke Rengasdengklok di rumah Djiauw Kie Siong, salah seorang dari pasukan Pembela Tanah Air (Peta). Para pemuda memiliki pemikiran yang progresif terkait kemerdekaan, meraka sudah memetakan serta melihat konsekuensi jika golongan tua tidak segera bersikap terkait kemerdekaan. Penculikan dilakulan untuk mengintimidasi golongan tua agar cepat memproklamirkan kemerdekaan, walhasil pada akhirnya golongan tua berhasil dikontrol dan kemerdekaan Indonesia diproklamirkan sesuai dengan rencana.

Uraian diatas merupakan gambaran bagaimana pemuda sadar akan ekploitasi dari penjajah kolonial kala itu. Pendidikan memang menjadi dasar dari kesadaran yang masif, karena dengan pendidikan suatu hal yang tidak mungkin menjadi mungkin.

Pendidikan tidak harus formal namun dapat informal, kontekstual dan berdasarkan realitas. Selain itu ideologi juga menjadi dasar berpijak untuk membebaskan diri dari ekploitasi kaum kolonial, karena ideologi merupakan dasar berpikir dan berpijak, jika perjuangan tanpa ideologi hanya akan jadi tindakan separatis kecil dan temporer, karena tidak punya dasar berpijak. Semua itu merupakan uraian dari politik itu sendiri, karena politik adalah sebuah upaya atau usaha untuk menggapai apa yang diharapkan.

Perbedaan pemuda zaman dahulu dan kekinian adalah persoalan cara pandang dalam pendidikan. Pasca transisi dari zaman Orde Soekarno ke Orde fasis Soeharto terjadi perubahan budaya yang sangat keras. Dalam buku karya Wijaya Herlambang Kekerasan budaya pasca 1965, terjadi pergeseran budaya yang sangat drastis, dimana ada pergeseran budaya masyarakat dari yang majemuk menjadi tunggal dalam perkara pandangan terkait suatu ideologi.

Sekolah juga menjadi tempat indoktrinasi budaya palsu Orba yang mengubah orientasi pandangan pemuda. Dimana pemuda mulai diarahkan ke sektor pragmatis dan oportunis melalui pendidikan itu sendiri. Dampaknya ialah semangat untuk perjuangan pembebasan dari penindasan telah luntur seiring perubahan pola kebudayaan serta pendidikan. Sekarang ini pendidikan telah berubah menjadi sektor jasa bukan lagi sektor vital negara, sebagai pembangunan manusia untuk berkontribusi dalam cita-cita revolusi keadilan sosial Indonesia.

Pemuda sekarang sebagian besar mungkin terjebak dalam alur pragmatisme dan budaya individual yang memang merupakan dari imperialisme kapitalis pada saat ini. Jika terdahulu sadar untuk bersatu padu dan bergerak melawan, maka pemuda hari ini adalah sibuk memikirkan roda hidup dan berdebat terkait persoalan kepantasan dalam berjuang. Pragmatisme pemuda dapat dilihat dari perjuangan yang hanya sebatas petisi dan menjadi pegiat facebook atau lebih dikenal aktivis online. Kebanyakan dari mereka beranggapan bahwa zaman telah berubah maka sudah tidak zaman lagi untuk turun ke jalan. Karena dapat menganggu arus lalu lintas mobil-mobil pribadi para kelas menengah yang selalu paling benar, oportunis dan selalu ingin menang.

Peran pemuda yang apolitis dan apatis menjadikan kondisi Republik semakin runyam. Keterbukaan pemuda sekarang sangat minim, bebal dan tidak mau mengeksplorasi hal baru. Kebanyakan dari mereka menganggap bahwa politik itu terkait pemerintaha dan elit oligarki partai. Padahal secara tidak langsung mereka tak acuh dan diam adalah bentuk politik dan bentuk eksploitasi di ranah ini. Politik telah dijadikan hal yang tabu, penuh intrik dan kejam, namun tanpa perjuangan politik tidak akan ada perubahan yang berarti. Sama seperti ketika mereka masih bersitegang dengan perkara sejarah, bahwa sejarah hanya satu perspektif.

Salah satu bentuk apriori pemuda adalah pembunuhan tujuh jenderal, yang dengan renyah mereka mengamini bahwa nyawa tujuh dapat ditebus hampir jutaan nyawa manusia yang tak berdaya. Pemikiran fenomenologi ditinggalkan, jadi pemikiran mereka hanya satu arah, miskin wacana.

Pemuda sekarang merupakan cerminan dari pendidikan itu sendiri, semakin komersial pendidikan makan hegemoni budaya semacam ini tetap akan berlangsung dan berlipat ganda. Pemuda merupakan tonggak perjuangan, persatuan dan penyambung lidah rakyat, jika budaya apolitis namun sebenarnya ia berpolitik (dapat juga dia diperalat oleh kelompok lain) masih dipertahankan maka tidak akan ada yang namanya kemerdekaan dan perubahan.

Kutipan :Kahari

Minggu, 01 Oktober 2017

Sosialisasi KPUD Tubaba Ke Parpol

TUBABA.(MN)-Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Tulang Bawang Barat sudah mulai melakukan sosialisasi Peraturan Komisi Pemilihan Umum (PKPU) nomor 11, peraturan tersebut mengatur tentang syarat-syarat pendaftaran dan verifikasi partai politik peserta Pemilu 2019, Senin 02/10/2017.

Berdasarkan PKPU nomor 11, setiap partai politik (parpol) peserta Pemilu 2019 wajib memenuhi setidaknya 10 syarat yang sudah diatur, yaitu berstatus badan hukum sesuai dengan UU Parpol, memiliki kepengurusan diseluruh provinsi, memiliki kepengurusan paling sedikit 75% dari jumlah Kabupaten/Kota di provinsi yang bersangkutan.

Selanjutnya, memiliki kepengurusan paling sedikit di 50% jumlah Kecamatan, menyertakan paling sedikit 30% keterwakilan perempuan pada kepengurusan parpol tingkat pusat, memiliki anggota paling sedikit 1.000 atau 1/1.000 dari jumlah penduduk, memiliki kantor tetap untuk kepengurusan pada tingkat pusat provinsi hingga kota, mengajukan nama, lambang, dan tanda parpol ke KPU, menyerahkan nomor rekening atas nama partai.

Acara penyuluhan tersebut diikuti dari 73 partai, dengan 14 diantaranya adalah partai peserta Pemilu 2014. Komisioner KPUD Tulang Bawang Barat Ismanto mengungkapkan, KPU akan memverifikasi semua parpol peserta Pemilu 2019. Tidak terkecuali parpol lama peserta Pemilu 2014 yang saat ini sudah mendapatkan kursi di DPR.
Hal senada Anggota KPUD Tulang Bawang Barat Yudi “Yang jelas parpol 2014 atau pernah lolos cukup verifikasi Administrasi saja ujar

demikian, Yudi  melanjutkan, proses verifikasi yang dilakukan KPU terhadap parpol lama berbeda dengan parpol baru. Pada parpol verifikasi tidak akan dilakukan secara faktual melainkan cukup verifikasi administrasi.

Parpol yang pernah lolos atau menjadi peserta Pemilu 2014, lanjut yudi, hanya akan dikenakan verifikasi administrasi dan tidak dikenakan verifikasi faktual sebagaimana diatur dalam Pasal 173 ayat (3) UU Pemilu.

“Jika ada yang kurang lengkap saat penelitian administrasi, KPU minta agar kekurangannya segera dipenuhi dan dilengkapi,” jelasnya.

Verifikasi tersebut tetap perlu dilakukan guna memenuhi kebutuhan administrasi parpol peserta Pemilu 2019. Pasalnya dalam tahapan selanjutnya, KPU akan melakukan tahapan-tahapan adminsitrasi seperti penetapan parpol, maupun pencalonan” di minta setiap parpol baru  ada nya Liaision Officer (LO) untuk mengkomunikasikan tuturnya. (A)

KARTINI PERINDO TUBABA

TUBABA.(MN)– Pada hari Senin tanggal 2 Oktober 2017, seluruh masyarakat Indonesia akan memperingati Hari Batik Nasional. Batik sendiri merupakan salah satu seni budaya Indonesia yang paling diunggulkan.

Karena tidak semua negara di dunia ini mempunyai seni batik yang indah seperti Indonesia. Sehingga pemerintah pun menetapkan 2 Oktober sebagai peringatan Hari Batik Nasional. Supaya masyarakat Indonesia tetap menjaga dan terus melestarikan seni yang indah ini.

KARTINI PERINDO, Iriani suprapti serta DPD/SAYAP/DPC dan DPRT.PARTAI PERINDO TUBABA -LAMPUNG MENGUCAPKAN SELAMAT HARI BATIK NASIONAL. 

Dan umumnya di hari Senin 2 Oktober mendatang, seluruh jajaran instansi akan menggunakan baju batik sebagai ikon memberi selamat untuk hari batik nasional. Baik di sekolah di perkantoran maupun di tempat-tempat resmi lainnya. Sambil terpampang “Selamat Hari Batik Nasional” jika diartikan dalam bahasa Inggris menjadi, “Heppy Batik Day“..(A).

Harga beras bulog 2500/kg

Budi Waseso memperlihatkan beras sachet di DPR (Foto:Resya Firmansyah/kumparan) Direktur Utama Perum Bulog , Budi Waseso atau yang akrab d...